FIRSTWISNU MEDIA
firstwisnu media
Showing posts with label kimia. Show all posts
Showing posts with label kimia. Show all posts
Wednesday, February 28, 2018

Cara Mudah Menghitung pH Larutan Hidrolisis Garam


Belajar kimia yuk guys! Hari ini lagi pingin membahas tentang pH hidrolisis garam nih. Sewaktu kita mereaksikan asam dengan basa, maka kita akan mendapatkan hasil reaksi berupa garam dan air. Apabila asam dan basa yang kita reaksikan tepat habis bereaksi a.k.a.
stoikiometris, maka mungkin kita akan menemukan peristiwa hidrolisis garam. Hirolisis garam hanya akan terjadi apabila garam hasil reaksi memiliki ion asam lemah dan atau ion basa lemah. Apabila garam yang terbentuk hanya memiliki ion sisa asam lemah atau basa lemah, maka hidrolisis garam yang terjadi adalah hidrolisis sebagian. Bila garam yang dihasilkan ternyata memiliki ion asam lemah dan basa lemah sekaligus, maka hidrolisis garam yang terjadi adalah hidrolisis total. Dan kalau garam yang terbentuk tidak memiliki ion asam lemah dan atau ion basa lemah, maka garam tidak akan mengalami hidrolisis, dan harga pH nya dianggap sama dengan 7 atau sering disebut netral.

Gimana? Engga susah kan belajar hidrolisis garam? Yuk sekarang kita lanjutkan ke cara menghitung pH larutan garam. Ada empat rumus yang dapat kita gunakan untuk menentukan pH larutan garam. Kalian udah hafal? Kalau belum hafal, kalian bisa lihat rumus hidrolisis garam sekarang! Keempat rumus hidrolisis garam tersebut adalah:

  1. Rumus ini digunakan bila garam memiliki ion basa lemah dan ion asam kuat. Garam ini akan mengalami hidrolisis sebagian. Disebut hidrolisis sebagian karena hanya ion basa lemah saja yang terhidrolisis, sedangkan ion asam kuatnya tidak. Ion basa lemah akan terhidrolis dengan air menghasilkan basa dan proton, ion H+. Contoh garam yang akan mengikuti rumus hidrolisis ini adalah garam amonium klorida, NH4Cl. Garam ini akan terionisasi menghasilkan ion NH4+ dan ion Cl-. menurut persamaan reaksi ini NH4Cl → NH4+ + Cl-. Dan ion NH4+ akan terhidrolisis menurut reaksi ini NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+.

  2. Bila garam memiliki ion asam lemah dan ion basa kuat. Garam ini akan mengalami hidrolisis sebagian. Disebut hidrolisis sebagian karena hanya ion asam lemah saja yang terhidrolisis, sedangkan ion basa kuatnya tidak. Ion asam lemah akan terhidrolis dengan air menghasilkan asam dan ion hidroksida, ion OH-. Contoh garam yang akan mengikuti rumus hidrolisis ini adalah garam natrium asetat, CH3COONa. Garam ini akan terionisasi menghasilkan ion CH3COO- dan ion Na+. menurut persamaan reaksi ini CH3COONa → CH3COO- + Na+. Dan ion CH3COO- akan terhidrolisis menurut reaksi ini CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH-.

  3. Rumus ini digunakan bila garam memiliki ion basa lemah dan ion asam lemah (dengan catatan Harga Ka lebih besar dari harga Kb) . Garam ini akan mengalami hidrolisis total. Disebut hidrolisis total karena ion basa lemah dan asam lemah akan terhidrolisis. Ion basa lemah akan terhidrolis dengan air menghasilkan basa dan proton, ion H+. Ion asam lemah akan terhidrolis dengan air menghasilkan asam dan ion hidroksida, ion OH-. Contoh garam yang akan mengikuti rumus hidrolisis ini adalah garam amonium fluorida, NH4F. Garam ini akan terionisasi menghasilkan ion NH4+ dan ion F-. menurut persamaan reaksi ini NH4F → NH4+ + F-. Ion NH4+ akan terhidrolisis menurut reaksi ini NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+, ion F- akan terhidrolisis menurut reaksi ini F- + H2O ⇌ HF + OH-.

  4. Rumus ini digunakan bila garam memiliki ion basa lemah dan ion asam lemah (dengan catatan Harga Ka lebih kecil dari harga Kb) . Garam ini akan mengalami hidrolisis total. Disebut hidrolisis total karena ion basa lemah dan asam lemah akan terhidrolisis. Ion basa lemah akan terhidrolis dengan air menghasilkan basa dan proton, ion H+. Ion asam lemah akan terhidrolis dengan air menghasilkan asam dan ion hidroksida, ion OH-. Contoh garam yang akan mengikuti rumus hidrolisis ini adalah garam amonium sianida, NH4CN. Garam ini akan terionisasi menghasilkan ion NH4+ dan ion CN-. menurut persamaan reaksi ini NH4F → NH4+ + CN-. Ion NH4+ akan terhidrolisis menurut reaksi ini NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+, ion CN- akan terhidrolisis menurut reaksi ini CN- + H2O ⇌ HCN + OH-.

Nah guys, itu dia pengetahuan dasar tentang hidrolisis garam. Semoga kalian makin penasaran dan makin rajin belajar ya. Sukses buat kita semua. Terima kasih sudah berkunjung.


Thursday, January 12, 2017

Misteri Larutan Penghantar Listrik

Larutan Elektrolit

Pernah engga dulu melakukan percobaan nyala lampu dengan larutan. Larutan-larutan yang diuji ada yang dapat menyalakan lampu, tapi ada juga larutan yang tidak dapat menyalakan lampu. Larutan yang dapat menyalakan lampu itu disebabkan oleh adanya ion-ion yang bergerak bebas di dalamnya. Ion-ion itu dihasilkan dari ionisasi zat elektrolit yang terlarut dalam larutan elektrolit. Tanpa adanya zat elektrolit yang larut dalam larutan, maka tidak akan ditemukan ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan dan larutan pun tidak akan bisa mengalirkan listrik.

Siapakah Zat Elektrolit Itu?

Zat elektrolit adalah semua zat yang tergolong dalam senyawa asam, basa dan garam. Selain asam, basa dan garam bukanlah zat elektrolit. Zat elektrolit dapat terionisasi dalam larutannya, sedangkan zat nonelektrolit walaupun larut dalam larutannya tetapi tidak akan terionisasi menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas dalam larutannya, sehingga larutan dengan zat terlarut berupa zat nonelektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.

Ionisasi zat elektrolit ada yang berlangsung sempurna dan ada yang berlangsung hanya sebagian saja. Ionisasi sempurna dialami oleh zat elektrolit kuat, sedangkan ionisasi sebagian dialami oleh zat elektrolit lemah. Karena zat elektrolit kuat terionisasi sempurna, zat elektrolit kuat memiliki nilai derajat ionisasi, alfa, α = 1. Sedangkan zat elektrolit lemah, karena terionisasi sebagian akan memiliki nilai derajat ionisasi di antara nol dan 1, 0<α<1. Zat elektrolit lemah masih menyisakan wujud molekul ketika terlarut, sedangkan zat elektrolit kuat tidak lagi menyisakan wujud molekulnya, semuanya terlarut dalam wujud ion. Pada konsentrasi larutan elektrolit yang sama, larutan elektrolit kuat akan memiliki jumlah partikel ion yang lebih banyak dari larutan elektrolit lemah, sehingga daya hantar listrik larutan elektrolit kuat lebih baik.


Ini Dia Golongan Elektrolit Kuat dan Lemah.

Yang termasuk zat elektrolit kuat adalah asam kuat, basa kuat dan garam pada umumnya. Sedangkan elektrolit lemah adalah asam lemah, basa lemah dan sebagian kecil garam.

  • Asam Kuat
  • Asam kuat yang sering wira-wiri di dunia ujian kimia sekolah adalah HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, dan HClO4.
  • Basa Kuat
  • Basa kuat yang minimal diketahui adalah LiOH, NaOH, KOH, Mg(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2.
  • Asam Lemah
  • Semua asam selain asam kuat, hehehehehe.
  • Basa Lemah
  • Semua basa selain basa kuat.

Tabel Elektrolit Kuat dengan Elektrolit Lemah.

Untuk memudahkan memahami perbedaan elektrolit kuat dan lemah, yuk kita simak tabel di bawah ini!























Elektrolit kuat Elektrolit Lemah
Terionisasi sempurna Terionisasi sebagian
α = 1 0<α<1
Persamaan reaksinya satu arah Persamaan reaksinya reversibel
Harga Ka untuk asam kuat sangat besar, sehingga sering disebut tidak memiliki harga Ka Harga Ka untuk asam lemah sangat kecil, sehingga sering dituliskan nilai Ka nya
Harga Kb untuk basa kuat sangat besar, sehingga sering disebut tidak memiliki harga Kb Harga Kb untuk basa lemah sangat kecil, sehingga sering dituliskan nilai Kb nya
Uji nyalanya menunjukkan nyala lampu yang terang dan gelembung di sekitar anoda. Uji nyala menunjukkan nyala lampu yang redup atau bahkan tidak menyala, namun ada gelembung gas di sekitar elektroda.
Monday, January 9, 2017

Senyawa Aromatik

Siapakah Dia?

Termasuk senyawa karbon siklik tetapi bersifat aromatik. Benzen terdiri dari 6 atom C dan 6 atom H, rumus molekulnya C6H6. Pada tahun 1865, August Kekule berhasil menemukan rumus struktur benzena. Keenam atom karbon dalam benzena tersusun melingkar membentuk segi enam beraturan dengan sudut ikatan 120o. Ikatan rangkap dua dalam benzena dapat berpindah-pindah letaknya, berpindah-pindahnya ikatan rangkap dua dalam benzena ini disebut resonansi. Resonansi dalam benzena inilah yang menjadikan sebab susahnya benzena untuk mengalami reaksi adisi. Resonansi ini menghasilkan cincin yang kokoh (stabil). Benzena lebih mudah mengalami reaksi subtitusi. Jika satu atau lebih atom H dalam benzena mengalami subtitusi, tergantigan oleh atom atau gugusan atom maka akan diperoleh senyawa turunan benzena. Benzena yang kehilangan 1 atom H nya disebut dengan fenil, C6H5-.

Sifat Benzena

  1. Berupa cairan jernih, massa jenisnya lebih ringan dari air, tidak bercampur dengan air, titik didihnya 80oC, dan mudah terbakar.
  2. Sukar dioksidasi oleh KMnO4 atau K2Cr2O7 dalam suasana asam sulfat pekat.
  3. Pembakaran sempurnanya menghasilkan CO2 dan H2O.
  4. Tidak dapat diadisi oleh Br2.
  5. Dapat diadisi oleh Cl2 dengan katalis sinar ultra violet.
  6. Dapat diadisi oleh H2 dengan katalis logam platina atau nikel.
  7. Benzena lebih mudah mengalami reaksi subtitusi.
    • mono subtitusi
    • Contohnya:
      • fluorobenzena / fenil fluorida
      • fenil alkohol/hidroksi benzena/fenol
      • bermanfaat sebagai disinfektan dan dapat dijadikan bahan baku plastik bakelit.
      • fenil metil eter/metoksi benzena/anisol
      • benzaldehid
      • fenil metil keton
      • asam benzoat
      • anilin/fenil amina/amino benzena
      • bermanfaat sebagai bahan baku zat warna.
      • metilbenzena/toluen
      • bermanfaat dalam pembuatan bom dan bahan pengelantang tekstil.
      • vinil benzena/finil etena/stirena
    • disubtitusi
    • ada 3 formasi disubtitusi dalam benzena, yaitu
      • formasi orto.
      • Subtitusi atom H pada C nomor 1 dan 2 (berurut).
      • formasi meta.
      • Subtitusi atom H pada C nomor 1 dan 3 (selang satu C).
      • formasi para.
      • Subtitusi atom H pada C nomor 1 dan 4 (selang dua C).
    • trisubtitusi
    • Seperti pada disubtitusi, ada 3 formasi trisubtitusi dalam benzena, yaitu
      • formasi visinal.
      • Subtitusi atom H pada C nomor 1, 2 dan 3 (berurut).
      • formasi asimetris.
      • Subtitusi atom H pada C nomor 1, 2 dan 4.
      • formasi simetris.
      • Subtitusi atom H pada C nomor 1, 3 dan 5.
Sunday, January 8, 2017

Minyak dan Lemak.

Perbedaan Lemak dan Minyak





Apa ya perbedaan minyak dan lemak? Kadang suka bingung membedakan lemak dengan minyak. Malah kadang kepikiran kalau lemak dan minyak itu sama. Iya sih lemak dan minyak sama-sama tergolong senyawa ester, tapi ternyata lemak dan minyak itu berbeda. Ini dia perbedaan lemak dan minyak.

Minyak

Pada suhu kamar, minyak berwujud cair. Minyak merupakan asam lemak (asam lemak masih golongan ester juga sih) tidak jenuh yang terdapat pada tumbuhan seperti kacang tanah, kedelai, kemiri, jagung, dan biji bunga matahari. Minyak dapat juga dijumpai pada hewan misalnya minyak ikan.
Contoh asam lemak tidak jenuh adalah
  • asam oleat
  • Rumus molekulnya H3C-(CH2)7-CH=CH-(CH2)7-COOH.
  • asam palmitoleat
  • Rumus molekulnya H3C-(CH2)5-CH=CH-(CH2)7-COOH..

Lemak

Pada suhu kamar, lemak berwujud padat. Merupakan asam lemak jenuh. Lemak dapat dijumpai pada tumbuhan dan hewan. Contoh lemak yang ada pada tumbuhan adalah biji coklat, sedangkan lemak pada hewan dapat dijumpai pada kambing dan sapi.
Contoh asam lemak jenuh adalah
  • asam palmitat
  • Rumus molekulnya H3C-(CH2)14-COOH.
  • asam stearat
  • Rumus molekulnya H3C-(CH2)16-COOH.
Lemak dapat dimanfaatkan untuk membuat mentega dan sabun. Selain dibuat dari lemak, mentega juga dapat dibuat dari minyak kelapa melalui reaksi hidrogenasi dengan katalis serbuk nikel. Mentega yang dibuat dari minyak sering disebut mentega tiruan.
Minyak dan lemak dapat mengalami ketengikan akibat teroksidasi menghasilkan aldehid dan keton.

Nah itu dia sedikit perbedaan antara minyak dengan lemak, semoga dapat mengobati rasa penasaran selama ini.

Friday, January 6, 2017

Alkohol

Mengenal Lebih Dekat Senyawanya





Macam-Macam Alkohol

  • Alkohol Primer
  • Adalah alkohol yang gugus -OH nya terikat pada atom C yang mengikat 1 gugus alkil lain. Contohnya 1-propanol. Alkohol primer dapat teroksidasi menjadi aldehid, dan lama-kelamaan akan teroksidasi menjadi asam karboksilat.
  • Alkohol Sekunder
  • Adalah alkohol yang gugus -OH nya terikat pada atom C yang mengikat 2 gugus alkil lain. Contohnya 2-butanol. Alkohol sekunder teroksidasi menghasilkan keton.
  • Alkohol Tersier
  • Adalah alkohol yang gugus -OH nya terikat pada atom C yang mengikat 3 gugus alkil lain. Contohnya isopropil alkohol.

Cara Membuat Alkohol

  • Reaksi Subtitusi
  • Alkil halida direaksikan dengan air atau basa akan membentuk alkanol ya alkohol dan garam halida.
  • Reaksi Adisi
  • Etena direaksikan dengan air dengan menggunakan katalis asam pospat atau asam sulfat.
  • Fermentasi
  • Etanol dapat dibuat dari fermentasi bahan yang mengandung gula atau pati. Reaksi fermentasi terjadi dengan bantuan enzim yang ada dalam ragi. Persamaan reaksi fermentasi adalah: C12H22O11 + H2O → 2C6H12O6 C6H12O6 → C2H5OH + CO2 Etanol yang dihasilkan harus didestilasi. Dengan melakukan destilasi, dapat diperoleh etanol dengan kadar kemurnian 96%.

Sifat Alkohol

  • Mudah bercampur dengan air (larut dalam air)
  • Semakin panjang rantai alkil dalam alkohol, kelarutan dalam airnya akan berkurang.
  • Mudah terbakar
  • Tak heran bila alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan.
  • Dapat bereaksi dengan logam natrium
  • Dapat bereaksi dengan pospor trihalida
  • Dapat bereaksi dengan asam karboksilat
  • Menghasilkan ester dan air. Reaksinya tidak efektif karena berjalan reversibel.

Kegunaan Alkohol

  • Bahan baku produksi aldehid dan keton.
  • Sebagai pelarut.
  • Sebagai antiseptic.

Metanol, Etanol dan Polialkohol (Glikol dan Gliserol).

  • Metanol berupa zat cair bening, mudah menguap, beracun dan dapat menyebabkan kebutaan. Metanol dapat dicampur dengan bensin sebagai bahan bakar.
  • Etanol pada suhu kamar berupa zat cair, bening, volatil, dan dapat digunakan sebagai minuman keras dan pelarut obat.
  • Glikol
  • Adalah 1,2-etana diol. dapat dimanfaatkan untuk pelarut, bahan baku pembuatan serat sintetis, sebagai zat anti beku dalam radiator. Glikol berupa zat cair yang kental, manis dan larut dalam air.
  • Gliserol
  • Adalah 1, 2, 3-propana triol. Dimanfaatkan sebagai zat penghalus dalam kosmetik, pelarut obata-obatan, bahan dinamit dan pelembab tembakau. Gliserol juga berupa zat cair yang kental, manis, tidak beracun dan larut dalam air.

Pembuatan Gliserol

Gliserol dapat dibuat dari reaksi lemak dengan basa kuat, selain menghasilkan gliserol, reaksi lemak dengan basa kuat juga akan menghasilkan sabun, sehingga sering disebut reaksi saponifikasi.
Wednesday, January 4, 2017

Nitrogen Cair

Si Cair Yang Membekukan





Nitrogen cair diperoleh dari destilasi bertingkat udara yang sudah dicairkan. Titik didih nitrogen cair sangat rendah, yaitu sekitar -196oC. Nitrogen tidak berbau, tidak berwarna, tidak beracun, inert dan tidak mudah terbakar. Ternyata nitrogen cair sudah ditemukan oleh orang Polandia pada abad ke-19 (tahun 1883).
Nitrogen cair disimpan dalam wadah khusus. Manfaat nitrogen cair ini banyak banget, mau tau kan? Ini dia:
  1. Untuk membekukan makanan, agar tidak cepat busuk.
  2. Pengawetan sampel bilogi.
  3. Dapat digunakan pada bank sperma, telur dan sampel genetika hewan.
  4. Dimanfaatkan sebagai pendingin pada superkonduktor, pompa vakum.
  5. Untuk cryotheraphy kelainan kulit.
  6. Melindungi suatu sampel dari oksidasi dengan oksigen.
  7. Untuk membekukan air pada instalasi pipa, apabila pada instalasi pipa tersebut tidak dilengkapi dengan keran penutup.
  8. Sumber gas nitrogen kering.
  9. Untuk membubuhi tanda pada kulit ternak.
  10. Dan masih banyak lagi.
Apabila kita membekukan pisang dengan nitrogen cair, pisang beku tersebut dapat kita gunakan untuk menancapkan paku. hehehehehe lucu ya. Walaupun lucu, kita harus berhati-hati bila bermain-main dengan nitrogen cair. Hal ini yang harus diperhatikan ketika bermain-main dengan nitrogen cair:
  • Gunakan sarung tangan dan kacamata pengaman, untuk mencegah kontak dengan nitrogen yang sangat dingin ini, nitrogen yang terkenan lapisan tangan dapat mengakibatkan peradangan.
  • Nitrogen cair sebaiknya digunakan di dalam ruangan yang cukup ventilasinya.
Nah semoga info ini sedikit mengobati penasaran ya temen-temen.
Sunday, January 1, 2017

Polimer Itu Bernama Kevlar

Polimer Yang Sangat Kuat dan Banyak Manfaat.

Sudah pernah dengar tentang kevlar? Kevlar ternyata ditemukan oleh seorang kimiawan Amerika bernama Stephanie Kwolek. Kevlar merupakan polimer hasil polikondensasi dari monomer parafenilendiamil dan tereftaloil klorida.
Ketika kevlar ditenun, kevlar akan menjadi helaian yang sangat kuat, dapat menahan daya regang sebesar 3.620 megapascal. Kekuatan kevlar ini diperoleh dari adanya interaksi ikatan hidrogen antarmonomer dan kekompakan aromatis yang sangat berdekatan. Kevlar juga memiliki daya hantar panas yang sangat kecil.




Kekuatan dan kelenturan kevlar pada suhu yang rendah lebih baik bila dibandingkan pada suhu yang lebih panas.
Nah berikut ini adalah manfaat-manfaat kevlar yang sudah digunakan oleh manusia
  1. Kriogenika.
  2. Kriogenika adalah teknik pembekuan pada suhu yang sangat rendah, konon pada suhu -196oC.
  3. Pelindung.
  4. Kevlar digunakan untuk pelindung bisa digunakan di helm, kaca helm, rompi, sarung tangan, pakaian. Kevlar ada yang anti peluru loh sob, mantap kan?
  5. Bidang olah raga.
  6. Kevlar digunakan pada sepatu, pelindung siku dan lutut, pakaian balap motoGP dan atribut lainnya.
  7. Bidang Musik.
  8. Karena kevlar sangat kuat, kevlar juga bisa dimanfaatkan sebagai bagian speaker, dawai dan drum.
  9. Bidang Seni.
  10. Kevlar bisa digunakan dalam tarian akrobatik yang menggunakan api.
  11. Kelistrikan.
  12. Kevlar dapat digunakan sebagai kabel, bahkan pernah dicoba untuk membuat baju yang dapat menghasilkan energi listrik.
  13. Peralatan Memasak.
  14. Kevlar dapat digunakan untuk menggantikan teflon sebagai lapisan anti lengket pada alat masak.
  15. Otomotif.
  16. Kevlar bisa dipakai untuk kanvas rem, menggantikan asbes yang debunya beracun dan karsinogenis.

Wah banyak sekali ya manfaat dari kevlar. Gimana nih temen-temen? Semoga temen-temen mendapat inspirasi untuk semangat mewujudkan cita-cita. Menjadi orang yang dapat mewujudkan cita-cita tidaklah mudah, membutuhkan usaha yang keras dan terus-menerus.

Wednesday, December 7, 2016

Alkohol, Eter, Aldehid, Keton, Asam Karboksilat dan Ester

Yang suka hafalan, pasti senang bila bertemu dengan topik pelajaran yang banyak hafalannya. Kali ini wisnu|guntoro akan berbagi tentang alkohol, eter, aldehid, keton, asam alkanoat dan ester. Selamat membaca.

Gugus Fungsi

Gugus fungsi adalah bagian yang paling reaktif dari suatu senyawa, sehingga gugus fungsi dapat menjadi ciri dari suatu senyawa. Gugus fungsi

Gugus Fungsi Nama
-OH Hidroksi
-OR Alkoksi
-X Halida
-CHO Aldehid
-CO- Keton
-SO3H Sulfonat
-COOH Asam karboksilat
-COO-R Ester

Alkohol (Alkanol) dan Eter (Alkoksi Alkana)

Alkohol dan eter memiliki rumus molekul yang sama, yaitu CnH2n+2O. Yang membedakan alkohol dengan eter adalah gugus fungsi yang dimiliki. Gugus fungsi alkohol adalah hidroksi, -OH. Gugus fungsi eter adalah alkoksi, -OR.

Bila diperhatikan dalam rumus struktur alkohol dan eter akan ditemukan R, R adalah lambang rantai karbon (alkil), R dalam alkohol dan eter tidak dapat diganti dengan H.

Struktur Alkil

Masih bingung dengan struktur alkil? Nah diagram ini semoga membantu.

Penamaan Senyawa Alkohol

Trivial IUPAC
Penamaan alkohol secara trivial dengan menyebut nama alkil kemudian diikuti kata alkohol. Penamaan alkohol secara IUPAC sama dengan nama alkana, hanya diberi akhiran –ol.
Nama senyawa ini adalah isopropil alkohol Nama senyawa ini adalah 2-metil-1-propanol

Penggolongan Alkohol

  1. Alkohol primer
    • Alkohol primer adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C yang mengikat satu atom C yang lain.
    • Alkohol primer dapat teroksidasi menjadi aldehid, dan pada oksidasi tahap berikutnya aldehid akan menghasilkan asam alkanoat.
    • Ciri-ciri alkohol primer adalah
      • Namanya berakhiran 1-ol
      • Gugus –OH selalu terikat pada CH2.
  2. Alkohol Sekunder
    • Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C yang mengikat dua atom C yang lain.<.li>
    • Alkohol sekunder dapat teroksidasi menjadi alkanon.

      • Ciri-ciri alkohol sekunder adalah
      • Namanya tidak berakhiran 1-ol.
      • Namanya tidak mengandung n-il-n-ol (nomor –il dan nomor –ol yang sama).
      • Gugus –OH selalu terikat pada CH.
  3. Alkohol Tersier
    • Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C yang mengikat tiga atom C yang lain.
    • Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.
    • Namanya mengandung n-il-n-ol (nomor –il dan nomor –ol yang sama).
    • Gugus –OH selalu terikat pada C.

Penamaan Eter

Trivial IUPAC
Nama trivial eter adalah alkil alkil eter. Nama IUPAC eter adalah alkoksi alkana.
Alkoksi adalah gugus O-R’, R’ dalam gugus O-R’ adalah gugus rantai karbon yang pendek.
etil butil eter.
1-etoksi butana.

Aldehid dan Keton

Aldehid (alkanal) dan keton (alkanon) memiliki rumus molekul yang sama, yaitu CnH2nO. Yang membedakan aldehid dengan keton adalah gugus fungsi yang dimiliki. Gugus fungsi aldehid adalah -CHO di ujung. Gugus fungsi keton adalah –CO- di tengah.

Penamaan Aldehid

  • Menurut IUPAC, aldehid diberi nama mirip dengan alkana, diberi akhiran –al.
  • Secara trivial, aldehid dinamakan dengan nama aldehid.
  • Contoh:

Tabel nama-nama trivial aldehid yang sering didengar dalam kehidupan sehari-hari

Senyawa Aldehid Nama
CH2O Formaldehida
C2H4O Asetaldehida
C3H6O Propionaldehida
C4H8O Butiraldehida
C5H10O Valeraldehida
C6H12O Kaproaldehida

Penamaan Keton

  • Menurut IUPAC, keton diberi nama seperti alkana, diberi akhiran –on.
  • Secara trivial, keton diberi nama alkil-alkil-keton.
  • Contoh:

Asam Karboksilat dan Ester

Asam karboksilat (asam alkanoat) dan ester (alkil alkanoat) memiliki rumus molekul yang sama, yaitu CnH2nO2. Yang membedakan asam karboksilat dengan ester adalah gugus fungsi yang dimiliki. Gugus fungsi asam karboksilat adalah -COOH di ujung. Gugus fungsi ester adalah –COO-R.

Penamaan Asam Alkanoat (Asam karboksilat)

  • Menurut IUPAC, penamaan asam karboksilat, mirip dengan penamaan alkana, diberi awalan kata asam dan akhiran –oat.
  • Sementara untuk penamaan trivial tidak pola tertentu.
  • Contoh:

Tabel nama-nama trivial asam karboksilat yang sering didengar dalam kehidupan sehari-hari

Rumus Asam Karboksilat Nama
HCOOH Asam format (asam semut)
H3CCOOH Asam asetat (asam cuka)
H5C2COOH Asam propionat
H7C3COOH Asam butirat
H9C4COOH Asam valerat
H11C5COOH Asam kaproat

Penamaan Ester

  • Menurut IUPAC, penamaan ester menggunakan nama alkil alkanoat.
  • Pada ester, gugus alkil yang menempel pada C, bisa digantikan atom hidrogen, seperti terlihat pada gambar ini:
  • Secara trivial, ester diberi nama dengan alkil alkil ester
Monday, December 5, 2016

Mineral Logam dan Pengolahannya

Oh my God, capek juga ya seharian main game, makan udah, up date status udah, mandi udah, tapi belum belajar nich. Aku sekarang belajar aja ah mendingan. Belajar tentang apa ya enaknya? Oh iya belajar tentang sifat-sifat logam aja ah, aku kan emang suka pelajaran yang banyak nama-namanya. Oke, inilah sifat logam:

  • Semua logam pada suhu kamar berupa benda padat.
  • Tapi Hg berwujud cair.
  • Mengkilap.
  • Logam memantulkan cahaya yang menerpa permukaannya.
  • Mayoritas berwarna putih.
  • Tembaga cokelat, Emas kuning.
  • Dapat ditempa dan diregangkan.
  • Memiliki konduktansi listrik dan panas yang baik.
  • Reaktif terhadap oksigen.
  • Na, K, Mg, Ca, dan Ba disimpan dalam minyak agar tidak kontak dengan oksigen. Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Co dan Ni sangat mudah bereaksi dengan oksigen menghasilkan lapisan karat.
  • Semua logam bereaksi dengan asam encer.
  • Cu, Ag, Pt dan Au tidak bereaksi dengan asam encer. Cu, Hg, dan Ag dapat bereaksi dengan asam pekat. Emas dan Platina sukar bereaksi dengan asam.
  • Oksida logam dengan air menghasilkan basa.
  • Oksida logam amfoter dapat juga menghasilkan asam.
  • Dalam deret volta, logam yang lebih kiri akan mereduksi ion logam yang lebih kanan.
  • Logam dapat dipadukan.
  • Contohnya perunggu adalah campuran logam timah dan tembaga.

Terus kayaknya aku akan lebih tenang kalau bisa ngafalin nama-nama mineral sumber logam. Sedih sih harus ngafalin, artinya aku hanya akan tau nama-nama aja tapi gak tau harus gimana untuk mengolah mineral logam menjadi logamnya. Gak papa lah, aku kan tinggalnya di Indonesia ya harus terima kurikulum dari bapak negaraku, masa iya aku harus walk out sekolah, hihihi. Ini dia beberapa nama sumber mineral logam.

Mineral Rumus Logam yang Diperoleh
Argentit Ag2S Ag
Asbes Ca.MgO.SiO2 Ca dan Mg
Barit BaSO4 Ba
Beril Be3Al2(SiO3)6 Be
Batu Kapur Ca(CO3)2 Ca
Dolomit CaCO3.MgCO3 Ca dan Mg
Bauksit Al2O3.NH2O aluminium
Galena PbS timbal
Hematit Fe2O3 besi
Kalamin ZnCO3 Zn
Karnalit KCl.MgCl2.6H2O K dan Mg
Kasiterit SnO2 Sn, timah
Kriolit Na3AlF6 Na dan Al
Kuprit Cu2O Cu
Magnesit MgCO3 Mg
Magnetit Fe3O4 Fe
Sinabar HgS Hg
Sphalerit (ZnFe)S Zn
Stronsianit SrSO4 Sr
Milerit NiS Ni
Vanadit Pb3(VO4)2 Pb dan V

Seru juga ya ngafalin, bikin bibir aku jontor komat-kamit ngafalin. Tapi aku tetap harus semangat baja. Ya baja, paduan logam besi dengan logam dan unsur lain. Jadi pingin jadi insinyur tukang nyampur logam nich. Sebelum jadi insinyur lebih baik aku tau dulu cara mengolah bijih besi. Ini dia langkah pengolahan bijih besi:

  1. Bijih besi, kokas, pasir dan kapur diletakkan dalam tanur tinggi.
  2. Inilah yang dialami bijih besi dalam tanur tinggi yang panas.
    • Pada suhu 500oC
    • 3 Fe2O3 + CO → 2 Fe3O4 + CO2
    • Pada suhu 850oC
    • Fe3O4 + CO → 3 FeO + CO2
    • Pada suhu 1000oC
    • FeO + CO → Fe + CO2
    • Pada suhu 1300oC
    • CO2 + C → 2 CO
    • Pada suhu 1900oC
    • C + 1/2 O2 → CO
  3. Besi yang sudah meleleh dipisahkan dan dicetak sebagai lempengan yang disebut pig-iron.
  4. Besi mudah dipisahkan karena dia memiliki kerapatan yang paling besar dibanding unsur-unsur lain dalam campuran pengolahnya.

Pig-iron belum bisa digunakan langsung karena masih mengandung pengotor. Lempengan besi dapat diolah menjadi baja, misal:

  • baja stainless (mengandung 15% Cr dan 8% Ni), stainless sangat tahan karat.
  • baja krom (mengandung 12% - 18% Cr), baja krom bersifat tahan karat dan tahan panas.
  • baja nikel (mengandung 25% Ni), baja nikel sangat kuat dan tahan karat.

Yes, rasanya tenang kalau sudah belajar

Sunday, December 4, 2016

Halogen dan Gas Mulia

Gas Mulia / VIII A / 18

Konfigurasi elektron gas mulia adalah ns2 atau ns2np6, konfigurasi elektron ns2 hanya dimiliki oleh unsur helium. Anggota lengkap dari unsur gas mulia adalah:

  1. 2He, helium
  2. 10Ne, neon
  3. 18Ar, argon
  4. 36Kr, kripton
  5. 54Xe, ksenon
  6. 86Rn, radon
  7. 118Og, oganesson
Sifat unsur gas mulia berdasar konfigurasi elektron yang dimilikinya adalah:
  1. Stabil
  2. Tidak memiliki elektronegativitas
  3. Energi ionisasinya tertinggi dibanding unsur lain yang seperiode
  4. Di alam dapat ditemukan dalam keadaan bebas
  5. Gas mulia yang paling banyak di alam adalah helium
  6. Gas mulia yang paling banyak di atmosfer adalah argon
  7. Inert

Sifat periodik unsur gas mulia dari atas ke bawah adalah:

  1. Jari-jari atom semakin bertambah besar
  2. Energi ionisasi semakin berkurang
  3. Kerapatan gas semakin bertambah
  4. Massa atom semakin besar

Gas mulia diperoleh dari destilasi udara yang sudah dicairkan.

Halogen / VII A / 17

Halogen memiliki arti mudah membentuk garam. Semua unsur halogen memiliki konfigurasi elektron ns2np5. Anggota halogen adalah:

  1. 9F
  2. 17Cl
  3. 35Br
  4. 53I
  5. 85At

Sifat atom unsur halogen adalah:

  1. Tidak stabil (reaktif)
  2. Energi ionisasinya tinggi
  3. Sangat elektronegatif
  4. Oksidator yang kuat
  5. Dengan unsur logam membentuk senyawa ionik yang titik lelehnya tinggi
  6. Di alam tidak dapat ditemukan dalam keadaan unsur bebas

Unsur halogen diperoleh dari elektrolisis larutan garamnya. Pada suhu kamar unsur-unsur halogen berupa unsur diatomik

  1. F2
  2. berupa gas berwarna kuning pucat.
  3. Cl2
  4. berupa gas berwarna kuning kehijauan.
  5. Br2
  6. berupa cairan berwarna coklat bening
  7. I2
  8. berupa padatan yang mudah menyublim.

Atom unsur halogen tergolong kelompok unsur nonlogam. Bilangan oksidasi unsur halogen berada pada rentang -1 sampai dengan +7.

Biloks Lambang Nama trivialNama IUPACContoh
-1X-HalidaHalida F-, fluorida
+1XO-HipohalitHalat(I) ClO-, hipoklorit / klorat(I)
+3XO2-HalitHalat(III)BrO2-, bromit / bromat(III)
+5XO3-HalatHalat(V)IO3-, iodat / iodat(V)
+7XO4-PerhalatHalat(VII)IO4-, periodat / iodat(VII)

Khusus untuk atom F hanya memiliki satu macam biloks yaitu -1. Atom F adalah atom yang paling elektronegatif.

Asam halida, HX

Asam halida adalah asam yang terionisasi menghasilkan proton, H+ dan ion halida. Semua ion halida adalah asam kuat, kecuali asam fluorida, HF. Inilah beberapa kecenderungan sifat dalam asam halida:

  • Kekuatan asam
  • HF < HCl < HBr < HI
  • Kekuatan oksidator
  • HF < HCl < HBr < HI
  • Kereaktifan
  • HF < HCl < HBr < HI
  • Urutan titik didih asam halida
  • HCl < HBr < HI < HF. HF memiliki titik didih tertinggi karena ikatan hidrogen antarmolekul HF lebih kuat dari interaksi antardipol pada asam halida lainnya.

Saturday, December 3, 2016

Kenangan Terindah Koligatif, Redoks dan Unsur


Hai masih ingat engga sih pelajaran kimia waktu SMA, arghhh susah banget kan ya, udah susah belajar kimia terus masih ditambah PR pelajaran matematika dan fisika yang segambreng. Beruntung banget kita ga depresi dan masuk RSJ ya sewaktu sekolah. Sekolah itu seneng pas berangkatnya, tau gak kenapa? Karena dapet uang saku dari bokap and nyokap, hehehehehehe terus pas di sekolah ternyata ada temen tajir yang ulang tahun, dapet traktiran deh. Yes asik banget

Tapi ga enaknya kalau udah pelajaran, harus pura-pura merhatiin pelajaran yang blas ga nyambung ama bakat minat kita, secara kan kalau tipikal penyanyi kayak saya ga harus belajar kimia dengan standard lulus 75, aduhhhh stres banget. Hahahaha, Terus ga enaknya pas UAS, soalnya seakan-akan berubah menjadi monster nyebelin yang susah banget ditaklukin. Yah itulah waktu sekolah jaman SMA.

Dan ternyata saya masih ada dong contoh soal UAS KIMIA

  1. Suatu larutan tiap liternya mengandung 1,47 gram CaCl2.2H2O; 0,745 gram KCl; 0,95 gram MgCl2; dan 1,12 gram Na-laktat (NaC3H5O3). Titik beku larutan itu adalah … (Ar Ca = 40; K = 39; Na = 23; Cl = 35,5; C = 12; O = 16; H = 1) Kf air = 1,86⁰C/m
    1. -0,186⁰C
    2. -0,93⁰C
    3. -1,86⁰C
    4. 0,186⁰C
    5. 0,93⁰C
  2. Ke dalam 230 gram etanol (Mr = 46) dilarutkan 1,86 gram zat nonelektrolit. Tekanan uap jenuh larutan yang terjadi ternyata 0,3 mmHg lebih rendah dari tekanan uap jenuh etanol pada suhu yang sama. Bila tekanan uap jenuh etanol adalah 50,3 mmHg maka Mr zat yang dilarutkan adalah …
    1. 84
    2. 62
    3. 58
    4. 48
    5. 42
  3. Pasangan larutan yang memiliki titik didih sama adalah …
    1. C12H22O11 0,1 M dan NaCl 0,1 M
    2. KOH 0,2 M dan C2H5OH 0,2 M
    3. KCl 0,1 M dan C6H12O6 0,3 M
    4. CO(NH2)2 0,1 M dan MgCl2 0,2 M
    5. (NH4)2SO4 0,1 M dan C6H12O6 0,3 M
  4. Suatu senyawa memiliki rumus empiris C4H2N. Bila 3,84 gram senyawa tersebut dilarutkan dalam 500 gram benzen penurunan titik bekunya 0,307⁰C. Jika Kf benzen = 5,12. Rumus molekul senyawa tersebut adalah … (Ar H = 1, C = 12, N = 14)
    1. C4H8N2
    2. C8H4N2
    3. C6H4N2
    4. C10H5N2
    5. C12H8N4
  5. Tekanan osmosis 200 mL larutan MgCl2 pada suhu 27⁰C adalah 57cmHg (R = 0,082 atm.L/mol.K). Massa MgCl2 (Mr = 95) yang terdapat dalam larutan garam tersebut adalah … gram
    1. 38
    2. 14,67
    3. 2,150
    4. 0,579
    5. 0,193
  6. Diketahui data percobaan sebagai berikut:
    Larutan Konsentrasi
    (molal)
    Titik Beku (⁰C)
    KCl0,05-0,372
    KCl0,10-0,744
    CO(NH2)20,05-0,186
    CO(NH2)20,10-0,372
    C6H12O6)0,05-0,186
    Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penurunan titik beku tergantung pada
    1. Jenis zat terlarut
    2. Konsentrasi molal larutan
    3. Jenis pelarut
    4. Jenis partikel zat terlarut
    5. Jumlah partikel zat terlarut
  7. Larutan yang isotonik dengan larutan NaCl 0,3 M pada suhu yang sama adalah
    1. 0,3 M natrium sulfat
    2. 0,1 M amonium sulfat
    3. 0,2 M kalium oksalat
    4. 0,5 M glukosa
    5. 0,1 M asam sulfat
  8. Diberikan persamaan reaksi oksidasi dan reduksi: MnO4- menjadi Mn2+ dan Cr3+ menjadi Cr2O72-. Jumlah mol Cr3+ yang dapat dioksidasi oleh 0,6 mol MnO4- adalah …
    1. 0,4
    2. 0,5
    3. 1
    4. 2
    5. 2,5
  9. Manakah dari reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks
    1. MnSO4 → MnO + SO3
    2. Br2 + I- → 2Br- + I2
    3. BaCl2 + H2SO4 → BaSO4 + 2HCl
    4. SO2 + OH- → HSO3
    5. H+ + OH- → H2O
  10. Diketahui
    Fe2+ + 2e → Fe, E⁰ = -0,44 V
    Mg2+ + 2e → Mg, E⁰ = -2,73 V
    Sel volta yang menggunakan Cu dan Mg sebagai elektroda akan memiliki potensial sel sebesar
    1. +2,03 V
    2. +1,93 V
    3. +2,81 V
    4. -2,03 V
    5. -2,81 V
  11. Logam timah (Sn) diletakkan dalam larutan CuSO4, jika potensial elektroda timah dan tembaga berturut-turut adalah -0,14 V dan +0,34 V maka …
    1. Tidak terjadi reaksi antara Sn dan larutan CuSO4
    2. Sn mereduksi ion tembaga
    3. Cu mereduksi ion timah yang terbentuk
    4. Ion tembaga mereduksi Sn
    5. Sn mereduksi ion sulfat
  12. Diketahui
    E⁰ Zn2+│Zn = -0,76 V
    E⁰ Cu2+│Cu = +0,34 V
    E⁰ Fe2+│Fe = -0,44 V
    E⁰ Ag+│Ag = +0,8 V
    E⁰ Pb2+│Pb = -0,13 V
    Sel volta yang menghasilkan listrik dengan potensial paling besar adalah …
    1. Zn│Zn2+││Cu2+│Cu
    2. Fe│Fe2+││Ag+│Ag
    3. Zn│Zn2+││Ag+│Ag
    4. Pb│Pb2+││Cu2+│Cu
    5. Zn│Zn2+││Pb│Pb2+
  13. Jika leburan garam dapur dielektrolisis menggunakan elektroda inert, hasil elektrolisis adalah …
    1. Natrium di katoda, gas klor di anoda
    2. Natrium di katoda, gas oksigen di anoda
    3. Hidrogen di katoda, oksigen di anoda
    4. Hidrogen di katoda, klor di anoda
    5. Natrium dan hidrogen di katoda, klor di anoda
  14. Pada elektrolisis larutan Ca(OH)2 di katoda terjadi reaksi
    1. Ca2+ + 2e → Ca
    2. 2H+ + 2e → H2
    3. 4OH- → 2H2O + O2 + 4e
    4. 2H2O + 2e → H2 + 2OH-
    5. 2H2O → 4H+ + O2 + 4e
  15. Pada elektrolisis larutan barium klorida dengan elektroda platina, maka
    1. Terbentuk ion hidroksida di katoda
    2. Terbentuk logam barium di katoda
    3. Terbentuk gas hidrogen di anoda
    4. Terbentuk logam kalsium di anoda
    5. Terbentuk gas oksigen di anoda
  16. Sejumlah arus listrik mengendapkan 18 gram perak dari larutan AgNO3 dan mengendapkan 2 gram logam L dari larutan L(SO4)2. Jika Ar perak = 108, maka Ar logam M adalah
    1. 30
    2. 36
    3. 45
    4. 48
    5. 60
  17. Kaleng adalah besi (E⁰ Fe2+│Fe = -0,44 V) yang dilapisi seng (E⁰ Zn2+│Zn = -0,76 V) untuk menghindari terjadinya korosi. Pernyataan di bawah ini yang tidak benar adalah
    1. Seng termasuk logam yang relatif lebih mulia dari besi
    2. Seng dapat membentuk lapisan oksida tipis pada permukaan besi
    3. Seng lebih mudah teroksidasi daripada besi
    4. Jika seng terkelupas maka besi akan berkarat dengan cepat
    5. Seng berfungsi sebagai katoda jika membentuk sel elektrokimia dengan besi
  18. Pernyataan di bawah ini yang merupakan sifat gas mulia adalah …
    1. Terletak pada periode ke-8 dalam sistem periodik
    2. Merupakan molekul diatomik
    3. Tidak dapat membentuk senyawa
    4. Elektron kulit terluarnya 8, kecuali He
    5. Sangat reaktif
  19. Deret asam halida dengan titik didih yang semakin menurun adalah …
    1. HF, HCl, HBr, HI
    2. HI, HBr, HCl, HF
    3. HF, HI, HBr, HCl
    4. HCl, HBr, HI, HF
    5. HI, HF, HBr, HCl
  20. Urutan kekuatan basa alkali yang benar adalah
    1. KOH > NaOH > LiOH
    2. LiOH > KOH > NaOH
    3. NaOH > LiOH > KOH
    4. KOH > LiOH > KOH
    5. LiOH > NaOH > KOH
Thursday, December 1, 2016

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Produk (Ksp)


Kelarutan adalah jumlah mol zat terbanyak dari suatu zat yang dapat dilarutkan dalam 1 liter larutannya. Kelarutan memiliki simbol huruf s kecil. Huruf s diambil dari kata Inggris, solubility. Kelarutan dimiliki oleh garam-garam yang sukar larut dalam larutannya, jadi kalau garam yang mudah larut, tidak usah dibahas nilai s nya, karena nilai s nya besar.

Satuan kelarutan zat sama dengan satuan molaritas, yaitu mol per liter, atau molar. Zat yang sukar larut tapi masih dapat terlarut berarti masih berada dalam keadaan belum jenuh. Zat yang tepat membentuk endapan ketika terus ditambahkan pelahan-lahan berarti sudah mencapai keadaan tepat jenuh, dan zat yang sudah tidak dapat larut lagi ketika dilarutkan berarti sudah mencapai keadaan lewat jenuh. Zat-zat yang sukar larut akan memiliki nilai Ksp.

Ksp merupakan singkatan dari konstanta hasil kali produk kelarutan suatu zat yang sukar larut. Suatu zat yang sukar larut pasti akan memiliki kelarutan maksimal pada keadaan tepat jenuh, kita ambil gambaran seperti ini:
AxBy ⇌ xAy+ + yBx-
Maka Ksp akan memiliki rumus:
Ksp= [Ay+]x.[Bx-]y

Hal-hal yang perlu kalian pahami mengenai kelarutan dan Ksp adalah:

  1. Semakin besar nilai s artinya garam semakin mudah larut.
  2. Kelarutan zat akan bertambah sedikit bila zat tersebut dilarutkan ke dalam larutan yang memiliki ion terlarut yang sama.

Nah itu dia pelajaran singkat bersama wisnu|guntoro mengenai kelarutan dan Ksp, semoga kalian tambah penasaran dan tambah semangat untuk meraih cita-cita kalian yang setinggi bintang-gemintang di angkasa

Wednesday, November 30, 2016

Asam Kuat dan Basa Kuat

Asam Kuat

Asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya menghasilkan ion H+ dan anion sisa asam. Asam kuat yang sering dijumpai dalam latihan dan evaluasi adalah:

  1. HCl
  2. HBr
  3. HI
  4. HNO3
  5. H2SO4
  6. HClO4

Rumus konsentrasi molar ion hidrogen (proton) dari asam kuat adalah:
[H]+ = a .[asam]
a = valensi asam kuat
[asam] = molaritas asam

Basa Kuat

Basa yang terionisasi sempurna dalam larutannya menghasilkan ion OH- dan kation sisa basa. Basa kuat yang sering dijumpai dalam latihan dan evaluasi adalah:

  1. LiOH
  2. NaOH
  3. KOH
  4. Mg(OH)2
  5. Ca(OH)2
  6. Sr(OH)2
  7. Ba(OH)2

Pada dasarnya basa kuat adalah hidroksida dari golongan alkali dan alkali tanah, kecuali berilium. Rumus konsentrasi molar ion hidroksida dari basa kuat adalah:
[OH]- = b .[basa]
b = valensi basa kuat
[basa] = molaritas basa

Asam Lemah

Asam yang terionisasi sebagian dalam larutannya menghasilkan ion H+ dan anion sisa asam. Asam lemah memiliki ciri:

  1. memiliki harga Ka
  2. memiliki harga α
  3. reaksi ionisasi berlangsung reversible, ditandai dengan tanda ⇌

Rumus konsentrasi molar ion hidrogen (proton) dari asam lemah adalah:
[H]+ = (Ka .[asam])1/2
[H]+ = α .[asam]
α = derajat ionisasi asam lemah

Basa Lemah

Basa yang terionisasi sebagian dalam larutannya menghasilkan ion OH- dan kation sisa basa. Basa lemah memiliki ciri:

  1. memiliki harga Kb
  2. memiliki harga α
  3. reaksi ionisasi berlangsung reversible, ditandai dengan tanda ⇌

Rumus konsentrasi molar ion hidroksida dari basa lemah adalah:
[OH]- = (Kb .[basa])1/2
[OH]- = α .[basa]
α = derajat ionisasi basa lemah

Tuesday, November 29, 2016

Cara Menghitung pH Hidrolisis Garam


Asam dan basa dapat bereaksi menghasilkan garam dan air. Bila asam dan basa yang bereaksi keduanya habis, maka akan ada kemungkinan garam tersebut mengalami hidrolisis. Garam yang dihasilkan dari reaksi asam dan basa akan terionisasi menghasilkan kation dan anion. Kation dan anion itulah yang dapat mengalami hidrolisis dengan air. Ketika anion terhidrolisis dengan air akan menghasilkan speci ion OH- dan larutan akan memiliki tingkat keasaman yang basa atau alkalin. Kalau kation yang terhidrolisis, akan menghasilkan ion H+ dan larutan akan memiliki tingkat keasaman yang asam.

Lalu apakah semua kation dan anion yang terionisasi dari garam pasti mengalami hidrolisis? Jawabannya tidak. Kation dan anion yang dapat terhidrolisis hanyalah kation sisa basa lemah dan anion sisa asam lemah. Basa lemah memiliki asam konjugasi yang kuat, sehingga mampu menarik ion hidroksida dari air, dan membuat pH larutan menjadi asam, demikian pula sebaliknya, asam lemah memiliki basa konjugasi yang kuat. Basa konjugasi yang kuat dapat mengambil proton dari air, dan larutan pun akan menjadi basa.

Karena hanya sisa basa lemah dan asam lemah yang dapat terhidrolisis dengan air, maka ada dua karakter hidrolisis garam, yaitu hidrolisis total dan hidrolisis sebagian.

  1. Hidrolisis total diperoleh dari reaksi stoikiometris asam lemah dengan basa lemah.
  2. Harga pH larutan bergantung dari nilai Ka asam lemah dan Kb basa lemah. Kalau Ka > Kb, maka pH larutan akan asam, dan sebaliknya.
  3. Hidrolisis sebagian ber pH basa diperoleh dari reaksi stoikiometris asam lemah dengan basa kuat.
  4. Kita mengambil contoh garam Na-asetat. Na-asetat terionisasi menjadi Na+ dan asetat-.Ion asetat akan terhidrolisis dengan air menurut persamaan: asetat- + H2O ⇌ H-asetat + OH-.
  5. Hidrolisis sebagian ber pH asam diperoleh dari reaksi stoikiometris asam kuat dengan basa lemah.
  6. Kita mengambil contoh garam NH4Br. Garam NH4Br terionisasi menjadi NH4+ dan Br-. Ion amonium,NH4+ akan terhidrolisis dengan air menghasilkan ion hidrogen, H+. NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+.
  7. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis.

Rumus yang digunakan untuk menentukan konsentrasi ion H+ dan ion OH- adalah:

Semoga dengan bekal teori ini kalian para anak-anak gahul yang sholeh dan rajin belajar masih belum puas. Gali terus informasi dari mana saja sumbernya, semoga tercapai cita-cita kalian. Kalau ada yang belum jelas, silakan hubungi saya di 0817226170. Terima kasih!

Monday, November 28, 2016

Cara Menentukan Muatan Formal Struktur Lewis


Ingin menulis tentang menentukan muatan formal pada struktur Lewis ah sekarang. Struktur Lewis adalah penggambaran ikatan antaratom dalam molekul secara sederhana. Ikatan antaratom dalam molekul memiliki banyak peluang, tapi tentu pada kenyataannya ada formasi yang stabil. Gambar di bawah ini menunjukkan 2 struktur Lewis molekul H2SO4:

Nah mana struktur Lewis yang lebih stabil? Salah satu faktor yang mempengaruhi kestabilan struktur Lewis adalah muatan formal suatu molekul. Muatan formal dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Marilah kita melihat gambar struktur Lewis yang sebelah kiri, pada gambar yang kiri, kita dapat menghitung:

  1. Muatan formal atom H.
  2. Muatan formal atom H = 1 - 0 - 1/2(2) = nol.
  3. Muatan formal atom O yang terikat dengan atom H dan S.
  4. Muatan formal atom O disini = 6 - 4 - 1/2(4) = nol.
  5. Muatan formal atom S.
  6. Muatan formal atom S = 6 - 0 - 1/2(12) = nol.
  7. Muatan formal atom O yang terikat dengan atom S saja.
  8. Muatan formal atom O disini = 6 - 4 - 1/2(4) = -1.

Total muatan formal dalam struktur Lewis molekul H2SO4 sebelah kiri = nol.

Sekarang mari kita melihat gambar struktur Lewis yang sebelah kanan, pada gambar yang kanan dapat kita hitung masing-masing muatan formal sebagai berikut:

  1. Muatan formal atom H.
  2. Muatan formal atom H = 1 - 0 - 1/2(2) = nol.
  3. Muatan formal atom O yang terikat dengan atom H dan S.
  4. Muatan formal atom O disini = 6 - 4 - 1/2(4) = nol.
  5. Muatan formal atom S.
  6. Muatan formal atom S adalah = 6 - 0 - 1/2(8) = +2.
  7. Muatan formal atom O yang terikat dengan atom S saja.
  8. Muatan formal atom O disini = 6 - 6 - 1/2(2) = -1.

Total muatan formal dalam struktur Lewis molekul H2SO4 yang kanan juga = nol.

Wah ternyata kedua sruktur Lewis molekul H2SO4 sama-sama nol, mana ya yang lebih stabil? Ternyata sruktur Lewis yang lebih stabil adalah struktur Lewis yang sebelah kiri. Struktur Lewis yang sebelah kiri memiliki lebih banyak atom dengan muatan formal = nol. Nah teman-teman selamat belajar ya.

Thursday, November 24, 2016

Cara Membuat dan Menghitung pH Buffer



Temen-temen darah manusia itu memiliki tingkat keasaman atau pH (power of hydrogen) pada rentang netral, sekitar 7,2. Darah manusia merupakan sistem koloid yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan pH nya dari pengaruh penambahan asam, dan basa dalam batas toleransi tertentu. Kemampuan untuk mempertahankan pH dari pengaruh penambahan asam, basa dan pengenceran inilah yang disebut dengan buffer atau penyangga atau dapar.

Ternyata oh ternyata, larutan buffer memiliki 2 komponen penting didalamnya. Komponen penting dalam buffer adalah adanya komponen asam lemah dengan basa konjugasinya atau sebaliknya, yaitu komponen basa lemah dengan asam konjugasinya. Darah tadi misalnya ya, ternyata dalam darah terdapat campuran antara asam karbonat (H2CO3 dan garam bikarbonat NaHCO3. Nah kalau menilik dari dua kommponen yang ada dalam buffer maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 sistem buffer yang akan kita jumpai, yaitu buffer asam dan buffer basa. Adapun cara membuat larutan buffer ada dua cara, yaitu:

  1. Cara Langsung
  2. Langsung aja mencampurkan dua larutan, yaitu larutan asam lemah dan larutan basa konjugasinya, atau sebaliknya. (Sebaliknya gimana sih aku gak mudeng), sebaliknya itu maksudnya langsung mencampur larutan basa lemah dengan larutan asam konjugasinya.
  3. Cara Tidak Langsung
  4. Cara tidak langsung dilakukan dengan mencampurkan larutan asam kuat dan basa lemah berlebih, atau sebaliknya. Maksudnya? Maksudnya mencampur larutan basa kuat dengan asam lemah berlebih. Berlebih itu gimana? Berlebih itu masih bersisa.

Karena ada dua sistem buffer, yaitu sistem buffer asam dan basa, maka ada dua formula juga yang dibutuhkan untuk menentukan nilai pH suatu buffer. Formula-formula itulah yang dapat dilihat pada gambar.

Tuesday, November 22, 2016

Stoikiometri Larutan


Dalam stoikiometri larutan ini, lebih baik apabila teman-teman diingatkan kembali tentang rumus menentukan mol dan beberapa rumus lain yang sering dijumpai yakni pengenceran dan pencampuran. Rumus menentukan mol yang perlu dikuasai adalah:

  1. mol= gram / Mr
  2. mol= mL lar. x M
  3. mol= Vstp/22,4
  4. Rumus pengenceran larutan
  5. V1.M1 = V2.M2
    • V1 = volume larutan awal
    • M1 = molaritas larutan awal
    • V2 = volume larutan setelah diencerkan
    • M2 = molaritas larutan setelah diencerkan
  6. Rumus pencampuran larutan
  7. Mcamp= (V1.M1+V2.M2)/(V1+V2)

Ada sekitar sembilan reaksi dalam stoikiometri larutan yang akan sering dijumpai, mereka ini adalah:

  1. Asam + Basa → Garam + Air
  2. Contohnya adalah HCl + NaOH → NaCl + H2O.
  3. Oksida Asam + Basa → Garam + Air
  4. Contohnya SO3 + Ba(OH)2 → BaSO4 + H2O. Oksida asam adalah oksida-oksida unsur nonlogam, seperti SO3, NO3, Cl2O3.
  5. Asam + Oksida Basa → Garam + Air
  6. Oksida basa adalah oksida unsur-unsur logam, seperti CaO, BaO, K2O, Na2O. Contoh reaksinya adalah H2SO4 + K2O → K2SO4 + H2O.
  7. Oksida Asam + Oksida Basa → Garam
  8. Contohnya K2O + SO3 → K2SO4.
  9. Logam + Asam → Garam + Hidrogen
  10. Syarat berlangsungnya reaksi ini adalah logam yang direaksikan berupa logam aktif (berada di sebelah kiri atom H dalam deret keaktifan logam).Perhatikan deret keaktifan logam ini.

    Li Na K Ba Ca Mg Al Mn (H2O) Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au

    Ke kanan semakin tidak aktif. Contoh reaksinya adalah 2 Na + 2 HCl → 2 NaCl + H2.
  11. Logam 1 + Garam 1 → Logam 2 + Garam 2
  12. Syarat berlangsungnya reaksi adalah Logam 1 lebih aktif dari logam 2. Perhatikan deret keaktifan logam ini.

    Li Na K Ba Ca Mg Al Mn (H2O) Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au

    Ke kanan semakin tidak aktif. Contohnya 2Na + CuSO4 → Na2SO4 + Cu.
  13. Garam 1 + Garam 2 → Garam 3 + Garam 4
  14. Syarat berlangsungnya reaksi adalah garam yang terbentuk ada yang mengendap. Contoh NaCl + AgNO3 → AgCl+ NaNO3.
  15. Garam 1 + Basa 1 → Garam 2 + Basa 2
  16. Syarat berlangsungnya reaksi adalah garam 2 mengendap atau basa 2 terurai menghasilkan gas. Contoh NH4Cl(aq) + NaOH(aq) → NH3 (g) + H2O (l) + NaCl(aq). Gas NH3 berasal dari penguraian basa NH4OH.
  17. Garam 1 + Asam 1 → Garam 2 + Asam 2
  18. Syarat berlangsungnya reaksi adalah garam 2 mengendap atau asam 2 terurai menghasilkan gas. Contoh CaCO3 (aq) + 2HCl (aq) → CaCl2 (aq) + H2O + CO2.

Untuk mengetahui garam apa saja yang mudah larut dalam air, temen-temen dapat menggunakan tabel di bawah ini:

Senyawa Kelarutan Perkecualian
Asam Semua larut Kecuali H2S dan H2SiO3
Basa Semua tidak larut Basa IA dan IIA (tanpa Be, Basa Mg sedikit larut)
Garam alkali dan amonium, NH4+ Semua larut tidak ada
Garam fluorida, nitrat, asetat, klorat, bromat, iodat Semua larut tidak ada
Garam nitrit (NO2-) Semua larut Ag
Garam bromida, klorida, iodida Semua larut Ag, Pb, Hg2X2
Garam sulfat, kromat Semua larut Sr, Ba, Pb
Garam karbonat, sulfit, pospat dan pospit Semua tidak larut alkali dan amonium
Garam sulfida Semua tidak larut alkali, alkali tanah dan amonium
Sunday, November 20, 2016

Reaksi Organik


Reaksi organik adalah reaksi yang sering dijumpai pada hidrokarbon, karbohidrat, senyawa alkohol, aldehid, keton, protein, lemak dan senyawa lain yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh-contoh dari reaksi organik. Selamat belajar guys!

  1. Oksidasi Alkohol
    1. Alkohol primer → aldehid → asam alkanoat
    2. Alkohol sekunder → keton
    3. Alkohol tersier, tidak dapat dioksidasi
  2. Reaksi Subtitusi, Adisi dan Eliminasi
    1. Reaksi subtitusi
    2. R-X → R-Y.
    3. Reaksi Adisi
    4. Adalah reaksi putusnya ikatan rangkap dalam alkena, alkuna, aldehid dan keton. Yang dapat memutus ikatan rangkap tersebut adalah H2, X2, HX dan H2O. Catatan reaksi adisi Pada adisi alkena dengan asam halida, HX, atom H dari HX akan diikat oleh C=C yang banyak H, dan atom X dari HX akan diikat oleh C=C yang sedikit atom H nya. Gugus R (alkil) bersifat menolak elektron.
    5. Reaksi Eliminasi
    6. Tanda reaksi eliminasi adalah munculnya ikatan rangkap C=C.
      1. Alkana → Alkena + H2
      2. Alkohol → Alkena + H2O.
      3. Alkil halida → Alkena + HX.
  3. Reaksi yang Dialami Asam Alkanoat dan Ester
    1. Penetralan
    2. Penetralan berlangsung antara asam alkanoat dengan basa menghasilkan garam dan air
    3. Esterifikasi dan Hidrolisis
    4. R-COO-H + R’-OH ⇄ R-COO-R’ + H2O. Reaksi yang ke kanan disebut reaksi esterifikasi Reaksi yang ke kiri disebut reaksi hidrolisis.
    5. Saponifikasi
    6. Lemak (ester) + basa → sabun (garam) + gliserol.
  4. Uji Iodoform
  5. Terdapat fragmen-fragmen pada senyawa organik yang bila direaksikan dengan I2 dan basa NaOH akan menghasilkan senyawa iodoform yang beraroma harum.Fragmen tersebut adalah:
    1. H3CCH(OH)-
    2. H3CCO-
  6. Uji-Uji Protein
    1. Uji Ninhidrin
    2. Uji Biuret
    3. Akan menghasilkan endapan biru.
    4. Uji Xantoproteat
    5. Akan menghasilkan endapan berwarna oranye, menunjukkan adanya benzen dalam asam amino.
    6. Uji Timbal
    7. Akan menghasilkan endapan berwarna hitam, menunjukkan adanya unsur belerang dalam asam amino.
  7. Reaksi Seputar Rantai C=C
    1. Test keberadaan ikatan C=C
    2. Dengan menggunakan air brom, Br2, apabila ada rantai C=C maka warna coklat jernih air Br2 akan hilang menjadi jernih tanwarna.
    3. Test Ozonolisis
    4. Test ini dilakukan untuk mengetahui posisi rantai C=C. Dari reaksi ozonolisis akan dihasilkan dua senyawa aldehid.